KUALA KAPUAS/Corong Nusantara– Diduga karena terlalu banyak mendapat sengatan Tawon jenis Naning yang kerap bersarang di tanah, Ramli (62), sopir travel jurusan Palangka Raya-Puruk Cahu, walaupun sempat dilarikan ke UPT Puskesmas Sei Hanyo, nyawanya tidak tertolong.
Informasi dihimpun Tabengan menyebutkan, peristiwa tragis itu terjadi di sekitar lokasi Kamp Tengah Desa Jakatan Pari, Kecamatan Kapuas Hulu, Kamis (13/1) pukul 15.30 WIB. Kala itu korban yang membawa penumpang tengah melintasi jalan berlumpur.
Karena terjebak kubangan lumpur, Ramli kemudian berhenti dan turun dari mobil. Warga Jalan Sabirin Muhktar Kuala Kurun, Kabupaten Gunung Mas itu bermaksud mencari balokan kayu guna mengganjal ban yang terjebak lumpur.
Ketika mencari kayu itulah kemungkinan korban tidak mengetahui kalau balokan kayu yang dilihat dan diambilnya tersebut adalah sarang Tawon. Korban langsung menariknya. Alhasil, ratusan bahkan ribuan Tawon yang merasa terganggu langsung menyerang Ramli.
Menurut keterangan penumpang yang dibawanya, korban sempat berlari menyelamatkan diri. Namun, hanya beberapa meter, akhirnya tumbang dengan kondisi wajah dan beberapa bagian tubuhnya bengkak kemerah-merahan.
Sampai Tawon-tawon menjauh, barulah penumpang dan sejumlah warga yang melintas berani menolong korban yang sudah tidak sadarkan diri. Selanjutnya korban dibawa ke UPT Puskesmas Sei Hanyo guna diberikan perawatan medis.
Sementara itu, seorang penumpangnya, Khoirul (33) warga Tulung Agung yang kebetulan berada di luar mobil juga sempat disengat kawanan Tawon. Namun, nyawanya dapat terselamatkan dan kini masih dalam perawatan medis.
Kapolsek Kapuas Hulu Iptu Debi Soesilo ketika dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian yang menimpa korban. Menurutnya, pihak keluarga ikhlas menerima insiden yang dialami korban. Tak lama setelah sempat diperiksa tim medis UPT Puskesmas Sei Hanyo, jenazahnya langsung dibawa oleh pihak keluarga.
“Benar untuk kejadian memang ada, namun karena ini murni musibah dan pihak keluarga ikhlas menerima, kita bersama medis UPT hanya bisa memfasilitasi untuk pertolongan dan jenazah korban langsung dibawa pihak keluarganya. Namun demikian, saya mengimbau kepada seluruh pengguna jalan lintas Palangka Raya-Puruk Cahu untuk selalu mengutamakan keselamatan dan kewaspadaan, terutama apabila melintas di wilayah yang masih semak belukar, sehingga kejadian seperti ini tidak menimpa warga lainnya,” kata Kapolsek Kapuas Hulu.
Naning (Vespa Tropica atau Vespa mandarinia)
Naning merupakan sejenis Tabuhan (Tawon besar) penyengat yang dikenal Tabuhan Tropis atau atau Tabuhan Tanah dalam bahasa Indonesia.
Sengatan bisa mematikan binatang dan manusia apabila jumlah sengatan cukup banyak. Biasanya satu individu yang menyengat pertama mengeluarkan veromon berbahaya untuk mengundang individu-individu lain (temannya) dalam satu koloni untuk ikut menyengat. Apabila menyengat manusia hanya satu atau dua ekor tawon, tidak akan terlalu berbahaya, korban sengatan akan mengalami alergi saja.
Gejala alergi dari sengatan tawon ini antara lain bengkak. Namun, akan berdampak fatal apabila yang menyengat berjumlah banyak, korban bisa mengalami hiperalergi. Bila tidak ditangani dalam tenggat 1 x 24 jam, hiperalergi akan berlanjut menjadi anafilaksis (reaksi alergi berat) yang berisiko sistemik atau merusak organ tubuh. Kerusakan organ yang dapat terjadi dalam kondisi itu antara lain edema paru akut dan gagal ginjal akut dalam hitungan cepat sejak korban tersengat Tawon Vespa hingga tewas. c-yul