Daerah  

Banjir Mendawai Paling Parah Selama 26 Tahun

*Bid Dokkes-Ditsamapta Bantu Kesehatan dan Evakuasi

PALANGKA RAYA/Corong Nusantara – Puluhan personel Polda Kalteng diterjunkan untuk memberikan bantuan terhadap masyarakat yang terdampak banjir di kawasan Jalan Mendawai, Senin (15/11).  Banjir di Jalan Mendawai terus naik hingga mencapai dada orang dewasa di titik terdalam. Ratusan warga bahkan sudah mulai mengungsi ke sanak keluarga maupun tenda pengungsian yang didirikan oleh Dit Samapta Polda Kalteng.

Guna menunjang pelayanan kesehatan masyarakat, Bid Dokkes Polda Kalteng turut membangun tenda pelayanan mewanti-wanti adanya masyarakat yang sakit. Direktur Samapta Kombes Pol Dwi Tunggal Jaladri mengatakan, peralatan rescue turut dikerahkan di lokasi banjir, seperti mobil unit SAR, perahu karet, hingga tenda untuk pengungsian warga.

“Kita telah dirikan tenda lapangan serta tenda kesehatan. Jadi anggota mulai pagi ini sudah merapat ke lokasi banjir,” katanya.  personel saat ini masih berfokus membantu evakuasi warga yang hendak mengungsi. Warga yang belum memiliki tempat tinggal, akan ditampung di tenda pengungsian sementara sambil menunggu kesiapan Pemda yang memiliki warganya untuk segera berperan aktif mencari solusi terbaik.

“Kondisi banjir di Jalan Mendawai sejauh ini paling dalam hampir satu meter atau sepinggang orang dewasa,” tegasnya.  Kasubbid Kespol Biddokkes Polda Kalteng Kompol dr Parluhutan Sitindaon menerangkan, pihaknya telah menerjunkan personel di tenda pelayanan kesehatan. Bid Dokkes akan membuka pelayanan 1×24 jam bagi warga korban banjir.

“Kita siapkan tiga shift terdiri dari lima personel setiap jaga. Obat-obatan ringan telah kita siapkan di tenda,” terangnya.  Sejauh ini belum ada warga yang terserang penyakit massal, seperti diare dan sebagainya. Beberapa warga yang datang mengeluhkan hipertensi, asma maupun kedinginan karena terlalu lama berendam di dalam air.

Chris Bangkan (62), salah satu warga yang mengungsi, menerangkan jika banjir yang terjadi saat ini merupakan banjir terparah selama kurun waktu 26 tahun. Warga Jalan Mendawai II, RT 02 RW 06 kelurahan Langkai, menuturkan kondisi air di rumahnya sudah mencapai pinggang orang dewasa. Kenaikan debit air banjir terjadi pada Sabtu-Minggu dan terus mengalami kenaikan pada Senin (15/11). “Sementara saya mengungsi ke tempat saudara di Jalan Sisingamangaraja. Saya penduduk awal di Jalan Mendawai, baru ini yang terparah setelah tahun 1995 silam,” akunya.  fwa 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *