PALANGKA RAYA/Corong Nusantara-Partai Demokrat seolah menjadi magnet bagi politikus di Kalimatan Tengah (Kalteng). Sejumlah figur yang tidak asing lagi di dunia perpolitikan di Bumi Tambun Bungai khususnya Kota Palangka Raya, memilih bergabung dengan partai yang dipimpin oleh H Nadalsyah di Kalteng ini, salah satunya Ferry Sauneville Lesa.
Pria yang sebelumnya kader PDI Perjuangan ini memilih gabung dengan Partai Demokrat.
Ferry mengatakan awalnya ada yang mengajak namun, untuk gabung Demokrat, merupakan keputusan dan keinginan pribadi setelah melakukan beberapa penilaian bahwa dua figur ketua baik di DPD maupun DPP merupakan orang muda dan pemimpin di masa depan. Melihat dari sosok kepemimpinan ketua partai baik di provinsi maupun pusat, masih muda, memiliki pemikiran maju dan modern, karisma kepemimpinan menonjol ke anak muda.
“Saya melihat kepemimpinan Pak Nadalsyah sebagai ketua DPD yang sangat luar biasa, dengan kesederhanaan dan kebijakannya, itu yang membikin ketertarikan saya secara pribadi, juga prinsipnya dengan partai Demokrat yang dipimpin juga oleh Agus Harimurti Yudhoyono di pusat,” kata Ferry, Rabu (19/1).
Mantan anggota DPRD Kota Palangka Raya ini, menilai Nadalsyah dan AHY Seorang muda dan sebagai pemimpin masa depan. Disitu letak saya keinginan secara pribadi kenapa berlabuh di Demokrat.
“Tujuan dan prinsip saya untuk Demokrat ini karena berpartai punya etika yang baik dalam artian kita berprinsip tidak menjatuhkan, berbahagia tapi tidak menyakitkan orang lain. Berpolitik dengan santun dan juga politik yang dinamis,” kata Ferry.
Selain itu, Ferry melihat kalau di Demokrat berpolitik tidak menjatuhkan satu sama lain karena saling menghargai, hal ini yang paling penting bagi dia. Saat ini dirinya dipercayakan sebagai Wakil ketua XI bidang kepemudaan. Sebelumnya Ferry Lesa merupakan kader partai politik PDIP sejak 2004. Bergabung sebagai pengurus PAC kemudian DPC hingga terpilih menjadi anggota DPRD Kota Palangka Raya periode 2014-2019.
Target kedepan secara pribadi bisa berkoalisi dengan rakyat, ikut berjuang memajukan partai. Kemudian apakah maju sebagai anggota DPRD Provinsi atau Kota, akan mengikuti perkembangan dan proses politik, mengikuti aturan dan ketentuan didalam partai.
Sementara itu adanya sebutan “kutu loncat” bagi politikus yang berpindah-pindah partai, menurut Ferry Lesa berpartai itu dinamis, artinya seseorang itu bisa menjadi anggota DPR dari partai A, kedepannya bisa mencalonkan diri di partai lain. Sempat beberapa saat berhenti dari dunia politik dan fokus sebagai pengusaha. Namun jiwa berorganisasi tidak bisa ditinggalkan sehingga memutuskan untuk kembali gabung ke partai politik.
“Di dunia politik itu dinamis, tergantung dengan hak pribadi masing-masing apakah dia diterima partai itu atau tidak. Saya rasa tidak ada yang salah karena untuk menentukan arah politiknya itu masing-masing pribadi, saya masih tetap silaturahmi dengan para pengurus partai asal saya, semua tetap bersahabat, tidak ada masalah, beda pandangan politik itu sesuatu yang wajar,” pungkas Ferry. yml