Pertemuan Politik Puan Maharani Dan Cak Imin: PKB Tetap Setia Dengan Gerindra

Redaksi

Pertemuan Politik Puan Maharani Dan Cak Imin: PKB Tetap Setia Dengan Gerindra

Corong Nusantara – Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar yang akrab disapa Cak Imin, belum memberikan jawaban atas ajakan kerjasama politik yang sebelumnya ditawarkan oleh PDI-Perjuangan.

Belum tercapai kesepakatan antara PKB dan Partai Gerindra, partai koalisinya, terkait tawaran dari PDIP.

Meski begitu, Cak Imin berkomitmen untuk terus berkomunikasi dengan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, mengenai hal ini.

Cak Imin berharap agar ada titik temu yang dapat menyatukan PKB, Gerindra, dan PDIP untuk mendukung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden.

Hal tersebut disampaikan Cak Imin usai bertemu dengan Ketua DPP Partai PDIP, Puan Maharani, di kediaman resmi Cak Imin di Kompleks Menteri dan DPR, Widya Chandra, Jakarta Selatan, pada Kamis (27/7/2023) siang.

“Apabila nanti tercapai kesepakatan antara saya dan Pak Prabowo, kami akan berkomunikasi kembali dengan PDIP,” ungkap Cak Imin, seperti dikutip dari Kompas TV.

Menurut Cak Imin, dalam politik, tidak bisa memberikan janji mengenai waktu tertentu untuk memberikan jawaban kepada PDIP.

“Politik bukanlah soal waktu. Puncak dari dinamika proses ini akan berakhir pada pertengahan Oktober,” jelas Cak Imin.

Lebih lanjut, Cak Imin menegaskan bahwa PKB dan PDIP akan tetap menjaga hubungan yang baik dan terus berkomunikasi menjelang Pemilihan Presiden 2024.

Baca Juga :  Rombongan Relawan Anies Baswedan Berdatangan Di Stasiun Palmerah Jakarta

“Dengan senang hati saya menyambut kedatangan Puan. PKB siap untuk terus berdiskusi dan berkomunikasi menghadapi pemilihan umum mendatang,” ungkap Cak Imin kepada Puan.

Respon dari Puan

Menyikapi hal tersebut, Puan menghargai keputusan Cak Imin sebagai pimpinan PKB.

Puan memahami bahwa Cak Imin dan Prabowo telah sepakat untuk berkoalisi bersama.

“Saya menghargai kerjasama atau koalisi yang telah terjalin selama 11 bulan antara Cak Imin dan Partai Gerindra,” ujar Puan Maharani.

Namun, Puan menyatakan bahwa politik adalah hal yang dinamis, sehingga masih ada kemungkinan untuk menjalin komunikasi yang lebih intensif sehingga PKB dapat merapat ke PDIP untuk mendukung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden.

“Kami selalu membuka pintu bagi semua partai, termasuk PKB. Namun, kami juga menghargai kepentingan setiap partai.”

“Saya datang ke sini untuk bertukar pikiran, karena pada Pemilihan Presiden 2024 nanti, kita harus melakukannya secara gotong-royong,” jelas Puan Maharani.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid, mengatakan bahwa PKB sempat tergoda untuk bergabung dengan PDIP setelah Puan menyebut nama Cak Imin masuk dalam lima besar calon wakil presiden bersama Ganjar Pranowo.

Dalam lima nama tersebut juga terdapat Politikus PPP Sandiaga Uno, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Menteri BUMN Erick Thohir, dan mantan Panglima TNI, Andika Perkasa.

Baca Juga :  Cаrа Ikut Kuіѕ Kаwulа17 уаng Rаmаі ѕоаl Pіlіhаn Cарrеѕ-Cаwарrеѕ 2024

Namun, Jazilul menyadari posisi PKB saat ini masih berkoalisi dengan Gerindra.

“Komentar yang menyebutkan Cak Imin masuk dalam lima besar calon wakil presiden ini seperti godaan bagi kami. Tentu saja, kami akan sangat bersemangat apabila hal tersebut terjadi.”

“Tapi PKB harus tetap memahami posisi dan melihat diri sendiri dengan jelas, karena saat ini PKB masih berkoalisi dengan Gerindra,” ujar Jazilul pada Selasa (25/7/2023).

PKB juga masih memegang komitmen yang telah disepakati bersama Gerindra dalam piagam koalisi, sehingga sulit untuk mendorong Cak Imin menjadi calon wakil presiden bersama Ganjar Pranowo.

Jazilul menggunakan perumpamaan bahwa Cak Imin saat ini sudah memiliki rumah bersama Gerindra.

Meski demikian, Jazilul tetap mengucapkan terima kasih kepada PDIP karena telah menganggap Cak Imin layak menjadi calon wakil presiden.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada mbak Puan yang telah memasukkan Gus Muhaimin (Cak Imin) dalam lima nama calon wakil presiden koalisi PDIP. Namun, ketika sudah terbentuk koalisi, tentu saja PDIP akan memilih calon wakil presidennya sendiri. Meskipun ada calonnya, tapi rumahnya tidak bisa ikut dibawa,” ujar Jazilul.

Also Read