PALANGKA RAYA/Corong Nusantara – Marsandi (56) merupakan spesialis pencurian kendaraan bermotor yang cukup nekat lantaran mengambil sepeda motor di kantor Polisi. Marsandi yang sedang menunggu pembuatan SIM justru mencuri sepeda motor milik pegawai Polresta yang terparkir. “Jangan-jangan kalau ada sepeda motor nganggur di pengadilan, kamu curi juga,” sindir Ketua Majelis Hakim, Boxgie Agus Santoso saat sidang Pengadilan Negeri Palangka Raya, Rabu (20/4).
Perkara berawal pada bulan Desember 2021 ketika Marsandi datang ke Mapolresta Palangka Raya untuk membuat SIM. Namun karena ada masalah perangkat SIM, dia menunggu sambil duduk di sepeda motor vario yang terparkir di halaman Polresta. Merasa pemilik kendaraan tidak memperhatikan, Marsandi memasukan kunci sepeda motor miliknya ke lubang kunci sepeda motor korban namun gagal. Dia kemudian melihat ada obeng minus tergeletak di tanah lalu diambilnya dan digunakan untuk memutar paksa kunci kontak kendaraan. Ketika kendaraan berhasil dihidupkan, Marsandi dengan tenang mengendarainya keluar komplek Mapolresta Palangka Raya melewati pos penjagaan.
“Motor saya simpan di sebuah barak kosong lalu saya berjalan kaki mengambil motor saya di gang samping kantor Polres,” kata Marsandi. Kendaraan tersebut sempat dia jaminkan senilai Rp4 juta. Pihak pemberi gadai seringkali menanyakan kapan kendaraan diambil atau bila tidak maka diserahkan beserta suratnya. “Tapi banyak alasannya. Ya kebakaran lah, ya sedang di polda lah,” ucap Thalia yang menjadi saksi. “Uangnya.sudah saya pakai untuk karaoke,” ungkap Marsandi.
Aksi Marsandi akhirnya berhasil diungkap oleh aparat kepolisian yang menangkapnya pada bulan Februari 2021 karena pencurian kendaraan pada lokasi berbeda. “Sudah tiga kali mencuri kendaraan,” aku Marsandi. Meski begitu dia menolak saat Majelis Hakim dan Jaksa menyebutnya spesialis pencurian kendaraan bermotor. “Biasa aja,” sahut Marsandi. Jaksa Penuntut Umum akan membacakan tuntutan pidana terhadap Marsandi pada sidang berikutnya. dre
