Daerah  

Pengungsi Banjir Butuh Makanan

*11.127 Warga Palangka Raya Terdampak Banjir

* Posko Pengungsian Overload

* Pemko Antisipasi Covid-19 di Pengungsian

* Kotak Donasi Dibuka

PALANGKA RAYA- Berdasarkan data yang dihimpun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, hingga Selasa (16/11) malam, tercatat sebanyak 5.199 Kepala Keluarga  (KK) atau 11.127 warga terdampak bencana banjir.

Para korban banjir berasal dari 120 RT yang tersebar di 5 kecamatan dan 21 kelurahan di Palangka Raya. Ratusan warga didominasi wanita, anak-anak, balita hingga lansia telah memenuhi posko pengungsian yang tersebar di beberapa titik.

Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin memastikan, para pengungsi tersebut akan terjamin kebutuhan untuk tempat tidur, air bersih, makanan, minuman dan layanan kesehatan. Itu disampaikannya menjawab begitu banyak pengungsi yang memenuhi posko pengungsian di Pasar Kahayan maupun masukan dari para warga yang rumahnya terendam banjir.

“Tadi malam ada laporan posko pengungsian di Pasar Kahayan mulai overload. Beberapa warga di sana juga sudah banyak yang meminta bantuan logistik berupa makanan, obat-obatan hingga kebutuhan balita. Pada prinsipnya kami beserta jajaran Forkopimda akan memaksimalkan semaksimal mungkin untuk proses evakuasi, dan memastikan masyarakat ada tempat untuk tidur selama evakuasi serta memastikan mereka tak kelaparan. Jika masalah overload posko pengungsian, akan kami tambah terus apabila memang diperlukan,” ujar Fairid saat dikonfirmasi, Rabu (17/11).

Fairid menegaskan, Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya juga telah bersurat kepada Gubernur Kalteng agar dapat menggunakan Gedung Olahraga (GOR) KONI Tambun Bungai sebagai posko pengungsian tambahan.

“Pagi ini GOR tersebut telah dibersihkan agar segera bisa dipergunakan oleh para pengungsi yang berasal dari daerah mana pun yang terdampak banjir. Bahkan, di Posko Puskesmas Pahandut telah ditambah lagi tenda pengungsian. Tapi saya sudah menginstruksikan semaksimal mungkin, jangan sampai ada masyarakat telantar dan tak dapat tempat tidur dan makanan. Itu dulu fokusnya,” tegas Fairid.

Dalam waktu dekat, lanjut Fairid, pihaknya juga akan menggelar rapat forum koordinasi bersama pihak swasta di Kota Palanga Raya untuk memaksimalkan program Corporate Social Responsibility (CSR) membantu korban banjir.

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana BPBD Kota Palangka Raya Heri Fauzi mengatakan, pihaknya bersama Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kota telah membuka donasi bagi korban banjir.

Berdasarkan informasi yang dihimpun pihaknya di lapangan, kebutuhan para korban banjir antara lain makanan siap santap, air mineral dan minuman penghangat tubuh/herbal, obat-obatan dan multivitamin, serta kebutuhan khusus dan mendesak seperti kebutuhan popok, makanan, minyak angin/telon, dan susu untuk bayi.

“Masyarakat bisa berdonasi dan menitipkan bantuan tersebut ke Sekretariat FPRB di Kantor BPBD Kota Palangka Raya, yang buka selama 24 jam atau menghubungi Saudara Yandi di 089692476907,” ujar Heri.

Sebelumnya, berdasarkan rilis data BPBD Kota Palangka Raya, banjir di kota setempat kini telah meluas hingga mencakup 5 kecamatan dan 21 kelurahan. Kecamatan Rakumpit yakni di Kelurahan Pager, Petuk Bukit, Petuk Barunai dan Kanarakan debit airnya mulai naik. Meskipun tidak signifikan, namun air sudah mulai merendam jalan di permukiman masyarakat serta kurang lebih 37 orang terdampak.

Di Kelurahan Palangka, air telah terjadi kenaikan air hingga 20 cm termasuk di Kelurahan Bukit Tunggal yang mengalami kenaikan debit air hingga 30 cm dan  Kelurahan Petuk Katimpun naik hingga 15 cm. Seluruh kelurahan lainnya turut naik cukup signifikan, Kelurahan Danau Tundai mengalami kenaikan debit air hingga 40 cm.

Bahkan laporan dari Posko Kesehatan BLUD UPT Puskesmas Pahandut, wilayah Kelurahan Tumbang Rungan saat ini posko kesehatan sementara berada di Puskesmas Pembantu yang kondisinya juga terendam banjir. Namun, tenaga kesehatan di sana tetap siap siaga melaksanakan tugas.

 Pantau Prokes di Pengungsian

Kepala BPBD sekaligus Ketua Harian Tim Satgas Covid-19 Kota Palangka Raya Emi Abriyani mengatakan, pihaknya masih memantau dengan ketat penerapan disiplin protokol kesehatan (prokes) dari para pengungsi banjir yang berada di posko-posko pengungsian. Itu disampaikan, menjawab kekhawatiran banyak pihak akan meledaknya kembali kasus Covid-19 di tempat-tempat pengungsian.

“BPBD, Dinas Kesehatan dan Tim Satgas saat ini terus mendata kesehatan para pengungsi, sambil mendata juga mana pengungsi yang sudah vaksin ataupun belum vaksin. Yang belum, segera kita berikan vaksin. Tapi memang mayoritas pengungsi sudah tervaksin. Saat ini yang memang jadi kendala ialah pengungsi yang tidak memakai masker, karena alasan masker tertinggal di rumah dan masker basah. Kita terus bagikan masker dan ingatkan serta mengdukasikan disiplin prokes kepada mereka,” tutup Emi.

Jumlah Melonjak Posko Banjir Pindah ke Gedung Koni

Membludaknya jumlah pengungsi korban banjir dari warga Jalan Flamboyan Palangka Raya di SDN 1 Langkai, mengakibatkan ruang yang digunakan tidak dapat menampung pengungsi.

Data yang tercatat per Rabu (16/11) ada 620 kepala keluarga (KK) atau 2281 jiwa, hingga terpaksa Pemko memindahkan Posko Banjir SDN 1 Langkai ke gedung Koni.

Ketua RT 06 kelurahan Langkai, Flamboyan Bawah, Ali Afriadi mengatakan, ada 13 RT dan 3 RW yang terdampak banjir di wilayahnya .

Disebutkan Ali, bahwa keperluan yang mendesak saat ini adalah sembako untuk keperluan makan setiap hari selama di posko dan juga perlengkapan bayi.

Ali juga berharap pemerintah dapat segera menemukan solusi agar luapan air dari sungai Kahayan dapat segera ditanggulangi. Sehingga aktivitas warga dapat kembali normal. dsn/rgb

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *