Corong Nusantara – Selain realisasinya sangat lambat, peminat subsidi sepeda motor listrik saat ini ini umumnya bukan berasal dari masyarakat bawah yang selama ini jadi target sasaran program ini oleh Pemerintah.
Peminat yang datang rata-rata berasal dari masyarakat menengah atas.
Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepada Motor Listrik Indonesia (Aismoli), sejak program subsidi pembelian motor listrik digulirkan pada April hingga Mei 2023, baru 599 unit motor listrik yang terjual.
Seperti diketahui, Pemerintah menyiapkan subsidi Rp 7 juta untuk pembelian sepeda motor listrik dengan target penyaluran sebanyak 200.000 unit hingga akhir 2023.
Namun Smoot Motor Listrik, salah satu perusahaan pemasar sepeda motor listrik yang menerima subsidi dari Pemerintah menilai, program subsidi pembelian motor listrik bisa mendongkrak permintaan masyarakat.
Marketing Strategic Smoot Motor Listrik Rizal Alexander membantah peminat subsidi motor listrik masih rendah.
“Kalau untuk isu sepinya pembelian molis (motor listrik) subsidi tidak sepenuhnya benar, karena dari Smoot sendiri sudah ada ribuan pendaftar peminat subsidi dan sudah ribuan juga yang lolos proses cek NIK,” tutur Rizal, Minggu (4/6/2023).
Rizal menambahkan, meski banyak yang lolos verifikasi NIK, namun tidak semuanya ingin membeli molis subisid.
Dia mengakui, permintaan subsidi pembelian motor listrik justru banyak datang dari masyarakat di luar kriteria penerima subsidi atau disebut Rizal kalangan masyarakat menengah ke atas.
“Peminat yang lolos belum terlalu banyak, karena sebagian besar memang datang dari masyarakat menengah ke atas untuk peminatnya,” jelasnya.
Rizal menambahkan, peminat molis dari Smoot untuk tipe Smoot Tempur dan Smoot Zuzu terus bertambah. Banyak calon pembeli rela inden untuk mendapatkan Zuzu.
“Dengan adanya subsidi permintaan cukup meningkat khususnya untuk model motor terbaru dari Smoot yaitu Zuzu. Walaupun kita indent 3 bulan, tetapi antusiasmenya sangat tinggi, terutama orang yang mau beli dengan subsidi cukup banyak,” terang Rizal.