Komplikasi Pasca Operasi yang Mungkin Timbul pada Pasien – Operasi merupakan tindakan medis yang sering dilakukan oleh dokter untuk mengurangi atau menghilangkan keluhan serta gejala pada pasien.
Seorang dokter bedah merupakan seorang spesialis dalam mengobati penyakit dan gangguan dengan melakukan pemotongan, pengangkatan, atau penggantian bagian tubuh melalui prosedur operasi.
Namun, definisi ini telah berubah seiring dengan perkembangan teknologi medis yang menghadirkan prosedur operasi baru tanpa memerlukan pembedahan terbuka.
Banyak orang merasa takut menjalani operasi karena berbagai alasan, seperti biaya, ketakutan, atau bahkan kekhawatiran akan munculnya komplikasi pasca operasi.
Berikut ini adalah beberapa komplikasi pasca operasi yang mungkin terjadi setelah operasi, mulai dari yang ringan hingga berat, termasuk yang berujung pada kematian.
Komplikasi Pasca Operasi yang Mungkin Timbul pada Pasien
Demam
Demam sebenarnya adalah respons pertahanan tubuh dan bukan penyakit itu sendiri. Demam setelah operasi biasanya terjadi dalam beberapa kasus, dan tingkat keparahannya bervariasi.
Demam ringan setelah operasi merupakan hal yang umum terjadi pada minggu pertama masa pemulihan. Kondisi ini menunjukkan bahwa tubuh sedang melawan kemungkinan infeksi akibat tindakan bedah sebelumnya.
Ketidaknyamanan di Mulut dan Tenggorokan
Beberapa pasien sering mengeluhkan rasa tidak nyaman atau kekeringan di mulut dan tenggorokan setelah menjalani operasi. Hal ini bisa disebabkan oleh penggunaan obat bius atau alat anestesi selama operasi.
Pada operasi yang lebih kompleks, prosedur anestesi juga lebih rumit. Sebelum operasi dimulai, pasien biasanya diberikan obat bius untuk memastikan saluran napasnya tetap aman selama operasi.
Dokter anestesi bahkan bisa memasukkan alat khusus ke tenggorokan untuk mencegah aspirasi (masuknya cairan ke saluran napas) dari saluran pencernaan.
Biasanya, ketidaknyamanan ini akan hilang dalam waktu satu atau dua hari, atau mungkin lebih lama jika pasien masih menggunakan selang pernapasan setelah operasi.
Luka Pasca Operasi
Salah satu komplikasi pasca operasi yang mungkin terjadi adalah luka bekas operasi yang sulit sembuh, seperti luka yang tetap basah, mengeluarkan cairan, atau tidak mengering.
Sebenarnya, tubuh manusia memiliki kemampuan untuk menyembuhkan luka dengan baik melalui sistem kekebalan tubuhnya.
Namun, luka pasca operasi yang sulit sembuh bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kurang menjaga kebersihan area sekitar luka, tidak mengikuti instruksi dokter dalam merawat luka, pola makan yang tidak sehat, atau sistem kekebalan tubuh yang lemah (seperti pada pasien yang mengonsumsi obat imunosupresan, steroid, atau menderita penyakit autoimun). Semua faktor ini dapat memperlambat proses penyembuhan.
Pada beberapa kasus, luka pasca operasi juga dapat berkembang menjadi jaringan parut yang melebihi ukuran sayatan operasi. Jaringan parut seperti ini disebut keloid.
Waktu Pemulihan yang Lebih Lama
Setiap operasi memiliki waktu pemulihan yang berbeda-beda. Pemulihan pasca operasi akan lebih cepat pada operasi yang sederhana tanpa komplikasi dibandingkan dengan operasi yang kompleks.
Waktu pemulihan setiap pasien juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
- Sistem Kekebalan Tubuh: Pasien dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti yang mengonsumsi obat imunosupresan, steroid, atau menderita penyakit autoimun, biasanya memerlukan waktu pemulihan yang lebih lama.
- Riwayat Penyakit: Pasien yang memiliki riwayat penyakit serius sebelum operasi biasanya membutuhkan waktu pemulihan yang lebih lama atau bahkan kondisi mereka bisa memburuk.
- Usia: Pasien bayi (<1 tahun) dan lansia (>65 tahun) biasanya membutuhkan waktu pemulihan yang lebih lama karena faktor usia.
- Radioterapi: Pasien yang menjalani operasi pengangkatan tumor ganas dan mendapatkan terapi radiasi cenderung membutuhkan waktu pemulihan yang lebih lama karena pengaruh terapi radiasi terhadap sistem kekebalan tubuh.
- Kebiasaan: Kebiasaan merokok, mengonsumsi alkohol, atau pola makan yang tidak sehat dapat memperlambat pemulihan pasca operasi.
- Malnutrisi: Pasien dengan kekurangan nutrisi cenderung membutuhkan waktu pemulihan yang lebih lama.
Kesulitan Buang Air Kecil (BAK)
Komplikasi pasca operasi seperti sulit buang air kecil (BAK) atau sering merasa ingin buang air kecil adalah hal umum terjadi.
Selama operasi, pasien biasanya dipasangi kateter untuk memperlancar buang air kecil.
Rasa tidak nyaman atau sering ingin buang air kecil ini biasanya akan hilang dalam waktu satu atau dua hari setelah operasi.
Kesulitan Buang Air Besar (BAB)
Selain BAK, pasien yang memiliki masalah di saluran pencernaan dan dubur, seperti wasir derajat IV, mungkin mengalami kesulitan untuk buang air besar karena trauma dan rasa nyeri yang diakibatkan oleh wasir sebelumnya. Mereka seringkali takut untuk BAB setelah operasi.
Depresi
Komplikasi pasca operasi yang mungkin terjadi adalah depresi. Hal ini sering dialami oleh pasien yang menjalani amputasi atau pengangkatan kanker.
Pasien yang menjalani amputasi umumnya merasa sedih, malu, dan depresi karena kehilangan salah satu anggota tubuh.
Dalam hal ini, pendekatan melalui keluarga, teman, atau kerabat sangat membantu dalam proses pemulihan.
Pasien kanker sering merasa bahwa penyakit mereka tidak dapat disembuhkan, yang menyebabkan mereka merasa sedih, depresi, dan kehilangan semangat hidup.
Konseling bagi pasien ini sangat penting untuk membantu mereka.
Pendarahan
Meskipun jarang terjadi, perdarahan pasca operasi masih mungkin terjadi. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Kemampuan seseorang untuk menghentikan pendarahan berbeda-beda.
Sebelum melakukan operasi, dokter biasanya memeriksa beberapa tes darah, termasuk kemampuan pembekuan darah pasien. Tujuannya adalah untuk mencegah terjadinya komplikasi yang mungkin terjadi setelah operasi.
Infeksi
Infeksi pasca operasi juga merupakan komplikasi yang tidak diinginkan. Risiko infeksi biasanya meningkat pada pasien dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah atau pasien yang telah mengalami infeksi sebelumnya.
Pencegahan infeksi setelah operasi sangat penting dan dapat dilakukan dengan pemberian antibiotik. Biasanya, antibiotik diresepkan setelah operasi yang kompleks atau pada pasien yang telah terinfeksi sebelumnya.
Mengidentifikasi tanda dan gejala infeksi sejak dini dapat membantu proses pemulihan, karena infeksi dapat memperlambat atau bahkan menghentikan proses penyembuhan.
Kematian
Komplikasi pasca operasi yang paling ditakuti adalah kematian. Risiko kematian selalu ada dalam proses operasi, baik sebelum, selama, maupun setelah operasi.
Namun, komplikasi ini tidak selalu disebabkan oleh kesalahan prosedur operasi. Ada banyak faktor yang dapat memengaruhi dan memperburuk kondisi pasien selama operasi.
Demikianlah beberapa komplikasi pasca operasi yang mungkin terjadi. Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua komplikasi pasca operasi harus terjadi, karena ada banyak faktor lain yang mempengaruhi kemungkinan terjadinya komplikasi.
Dokter pasti akan mempertimbangkan manfaat dan risiko serta memberikan informasi kepada pasien dan keluarga mengenai kemungkinan yang dapat terjadi selama dan setelah operasi.