Corong Nusantara – Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago menilai Partai NasDem akan bergabung ke Partai Golkar apabila partai politik koalisi pendukung Anies Baswedan bubar.
Seperti diketahui partai koalisi pendukung Anies saat ini Partai Demokrat, NasDem, dan PKS yang dinamakan Koalisi Perubahan).
Arifki mengatakan saat ini yang menjadi persoalan dalam rencana Koalisi Perubahan tersebut adalah terkait jatah Demokrat untuk mendapatkan calon wakil presiden (cawapres) pendamping Anies.
“Karena kalau Demokrat tak mendapatkan cawapres akan susah deklarasi koalisi perubahan ini,” kata Arifki dalam diskusi Tribun Talks secara virtual bertajuk ‘Nasib Anies Makin Manis Atau Miris?’ pada Jumat (10/2/2023).
Menurutnya, NasDem bisa saja membelot bergabung ke Golkar.
Apalagi Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh memiliki sejarah panjang dengan partai berlambang pohon beringin itu.
“Artinya dengan NasDem kembali merapat ke Golkar, makanya bisa jadi Golkar akan jadi alternatif bagi NasDem ketika mislanya Koalisi Perubahan tidak terbentuk,” ujar Arifki.
Arifki lalu menyinggung nama Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ridwan Kamil yang jadi cawapres alternatif Anies apabila NasDem gabung ke Golkar.
“Apakah nanti Airlangga atau Ridwan Kamil yang menjadi alternatif dari cawapres Anies atau bagaimana,” ungkapnya.
Seperti diketahui NasDem, Demokrat, dan PKS sudah menyatakan mendukung Anies sebagai capres 2024.
Namun selain NasDem, PKS dan Demokrat belum menyatakan secara resmi mendeklarasikan mendukung Anies sebagai capres.
Ada Partai yang Akan Gabung KIB
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto mengungkapkan partai politik (parpol) yang bakal bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) sudah menemui Partai Golkar dan PAN.
Yandri menuturkan parpol yang bakal gabung KIB itu kini masih dirahasiakan hingga nantinya bakal diumumkan secara resmi.
“Sudah ada. Sudah datang ke Golkar dan PAN. Tapi nanti pada saatnya ada ujungnya siapa yang bergabung, partai mana, pasti nanti kelihatan,” ujar Yandri di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (9/2/2023).
Yandri memastikan bahwa PAN, PPP, dan Golkar yang tergabung dalam KIB bakal solid untuk tetap bersama-sama untuk membangun koalisi di Pilpres 2024 mendatang.
“Kalau itu kita pastikan KIB solid. Jadi PPP, PAN, Golkar Insya Allah solid dan tetap pada komitmen awal dan menurut kami KIB lah yang pertama menginisiasi perhelatan koalisi-koalisi kan,” ungkap Yandri.
Di sisi lain, kata Yandri, KIB bisa menjadi contoh karena koalisi yang pertama kali terbentuk untuk menghadapi Pilpres 2024.
“Jadi itu mungkin akan menjadi contoh baik untuk kontestasi Pilpres. Artinya koalisi yang dibentuk lebih awal itu bisa lebih kuat lebih solid dan bisa menambah kekuatan dari pihak lain, bukan malah KIB ditarik oleh pihak lain,” tukasnya.