Corong Nusantara – Bendahara Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Mirwan Amir, mengungkapkan rencana PKN untuk mengadakan acara di Monas, Jakarta pada Sabtu (15/7/2023).
Acara tersebut bertujuan untuk menjelaskan bahwa Anas Urbaningrum tidak bersalah dalam kasus Hambalang.
“Dan juga pada Sabtu pagi, kita akan mengadakan acara di Monas. Mengapa kita memilih Monas sebagai tempat acara ini? Karena selama ini Anas Urbaningrum dituduh bersalah dalam kasus Hambalang dan dia bahkan berani mengatakan bahwa dia tidak mengambil uang sepeser pun dan siap digantung di Monas,” ujar Mirwan saat menghadiri konferensi Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Kebangkitan Nusantara di Grand Sahid Jakarta, Jakarta Pusat, pada Kamis (13/7/2023).
“Tujuan acara ini adalah untuk membahas putusan pengadilan yang menyatakan bahwa Anas tidak bersalah dalam kasus Hambalang,” tambah Mirwan.
Mirwan menegaskan bahwa acara tersebut tidak dimaksudkan untuk memprovokasi pemerintahan sebelumnya.
“Tidak ada niat sama sekali dari Anas Urbaningrum untuk memprovokasi pemerintah sebelumnya. Yang akan dijelaskan nanti adalah pandangan beberapa profesor terkait keputusan pengadilan dalam kasus ini,” jelasnya.
Mantan politikus Partai Demokrat ini menekankan bahwa Anas Urbaningrum hanya menginginkan keadilan untuk masa depan.
“Kami tidak mengajak untuk melakukan perang. Anas adalah seseorang yang menjalankan ibadah dengan baik dan tidak pernah memendam dendam. Dia hanya ingin mencapai keadilan untuk masa depan. Perang itu urusan Rusia dan Ukraina,” tutupnya.
Dalam artikel berita ini, PKN (Partai Kebangkitan Nusantara) akan menggelar sebuah acara di Monas dengan tujuan menjelaskan bahwa Anas Urbaningrum tidak bersalah dalam kasus Hambalang. Acara tersebut direncanakan akan diadakan pada hari Sabtu, 15 Juli 2023. Mirwan Amir, Bendahara Umum PKN, menyampaikan bahwa acara tersebut bertujuan untuk membahas putusan pengadilan yang menyatakan Anas tidak bersalah dalam kasus tersebut.
Mirwan juga menegaskan bahwa acara ini tidak dimaksudkan untuk memprovokasi pemerintahan sebelumnya, melainkan sebagai wadah untuk beberapa profesor menjelaskan pandangan mereka terhadap keputusan pengadilan dalam kasus ini. Mirwan menambahkan bahwa Anas Urbaningrum hanya menginginkan keadilan untuk masa depan, dan bukanlah seseorang yang berniat memprovokasi atau memicu perang.
